@Ms.Panda. Bro Dharma bukan hanya perlu dibawa ke pisikiater karena dia tidak bisa membedakan mana raut muka terpaksa dan mana raut muka penuh suka cita, mungkin dia harus dibawa ke dokter mata.
Perihal Bro Darma menunggu Sang Penjual yang datang meminta maaf (kenapa harus minta maaf sama Bro Darma? Emang Bro Darma itu siapa?),seperti meminta maling menyerahkan diri ke polisim..ckckckck...tidak masuk akal.
Lebih tdk masuk akal pada saat Bro Darma meminta rekaman pembicaraan uang tebusan. Seperti yang sdh saya jelaskan di atas. Ini pembicaraan spontan, dan penebus cuma berniat menebus doggienya. Mana mungkin dia mempersiapkan decodernya. Ckckckck..lebih aneh lagi.
Di FB saya, malah ada Rott Betina (nanti saya susulkan nama pemilik dab nama rott betinanya, karena saya harua buka FB dulu), yang sudah biasa ikut show, ada dalam rombongan ke 31 ekor doggie tersebut yang disuntik mati. Terakhir ikut show Perkin Jatim sekitar Feb kemaren. Jadi Rott betina ini milik orang Bali, dan mau dibawa balik ke Bali. Pemilik bilang tidak pernah dihubungi sekalipun oleh Pihak Karantina. Padahal rott nya ikut mengharumkan nama Bali.
Bencana terjadi pasti karena UUD. Mengenai permintaan 36jt yang notabene katanya hanya bisa dibayarkan 20jt, dimana Pihak Karantina tidak mengakui hal itu, dan memang tidak bisa ada buktinya dan tidak bisa diproses hukum di Dunia, biarlah nanti diproses di Akhirat saja.
Rekan Dog Lover pernah bilang..kasih saja waktu..kita galang dana tuk tebus sahabat2 kecil kita..mana mungkin diberikan. Ketahuan dong kalau para aparat Karantina menerima suap. Karena menggalang dana gitu sudah pasti akan di share ke jejaring sosial.
Sebenarnya pada hari malam Pemilu, Pet Deliver Door to Door yang biasa saya pakai, dia juga tertangkap. Tapi doggienya selamat. Kalian pikir saja sendiri, kenapa dia bisa lewat. Saya tentu tidak bisa menyebutkan namanya, karena itu mata pencaharian dia.
Jadi memang kalau mau ditelusuri semuanya bisa. Si Penjual (dari tatto doggie), si pembeli (dari nama2 yang ditempel di kotak), dan ekspedisi (supirnya ditahan utk diinterogasi, bukan doggienya saja, doggie ga bisa ngomong, cuma bisa guk guk saja).
Balik lagi, kita hanya orang awam, yang sangat sakit hati melihat pembantaian ini, dan menumpahkan rasa sakit hati kita di ANDI, kita tidak mempunyai bekingan pengacara. Dimana hal yang salah bisa menjadi benar karena bukti..bukti..bukti..saksi...saksi....saksi..
TIDAK ADA ALASAN APAPUN MEMBUNUH SAHABAT NO.1 MANUSIA ITU.