Kisah Mak Tun, Pemulung yang Hidup Bersama 16 Anjingnya di Kolong Jembatan
Mak Tun, begitu Sri biasa disapa. Sejak kecil, dia sudah tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Mak Tun sempat memiliki usaha warung saat orang tuanya wafat, namun kini hilang akibat tergusur pembangunan kanal kota. Sahabat Mak Tun hanya anjing-anjingnya.
"Setengah bulan yang lalu, 5 anak anjing baru terlahir. Satu ekor meninggal dengan tragis, tercebur ke sungai dan tenggelam saat Mak Tun pergi memasak nasi di bawah jembatan lain dan tidak bisa mengawasi bayi-bayi anjing tersebut," cerita aktivis pecinta hewan yang menolong Mak Tun, Rachma, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/3/2013).
"Akhirnya beliau tinggal di kolong jembatan besar dengan ke-14 anjingnya," terang Rachma.
Namun di kolong jembatan besar itu, Mak Tun mendapat penolakan dari warga lain. Anjing-anjingnya dianggap mengganggu. Banyak warga memintanya untuk menjual anjing tersebut, namun Mak Tun menolak. Baginya, anjing-anjing itu adalah sahabat.
"Risiko besar terpeleset dan tercebur ke arus harus dihadapi dengan tabah," cerita Rachma.
"Saya sayang sekali sama mereka, mereka yang menemani saya. Saya hidup sendiri sama anjing-anjing ini," cerita Mak Tun.
Untuk yang ingin membantu menyumbang dana atau barang untuk Mak Tun bisa lihat disini untuk info lengkapnya:
https://www.facebook.com/pages/Voice-of-the-Voiceless/466552446749789
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.464511373620012.1073741827.102346296503190&type=1
https://www.facebook.com/pages/Voice-of-the-Voiceless/466552446749789
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.464511373620012.1073741827.102346296503190&type=1
Sumber:
news.detik.com
tempo.co
Animal Friends Jogja (AFJ)
Last Edited : 28 Mar 2013 10:33:56