Mengerti lebih dalam mengenai vaksin
Vaksin adalah virus yg dimodifikasi, baik dilemahkan maupun di-non-aktifkan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan virus tersebut agar tubuh membentuk antibodi (titer) yg siap menghadapi virus2 yg sebenarnya.Vaksin inti.
Yg termasuk vaksin inti adalah: Parvo, Distemper, dan Adeno2.
Mengenai Adenovirus: CAV (Canine Adenovirus) ada dua tipe, CAV-1 dan CAV-2. CAV-1 menyerang hati, ginjal dan mata, sebagian orang menyebut sebagai penyakit hepatitis. CAV-2 menyerang organ2 sistem pernafasan. Pemberian vaksin Adeno2 (virus CAV-2 yg dilemahkan) akan menyebabkan anjing mempunyai antibodi terhadap CAV-2 dan sekaligus terhadap CAV-1. Vaksin inti harus diberikan kepada anak anjing.
Vaksin tambahan.
Yg termasuk vaksin tambahan adalah: Rabies, Parainfleuenza, Leptospirosis (penyakit kencing tikus), Corona dan Bordotella (Kennel Cough). Vaksin tambahan diberikan dengan pertimbangan khusus.
Vaksin Leptospirosis berisi penyebab Leptospirosis yg sudah dinonaktifkan. Diberikan bila anjing beresiko terpapar kencing tikus.
Vaksin Rabies berisi virus penyebab Rabies yg sudah dinonaktifkan. Tidak usah diberikan bila anjing berasal dan hidup dalam lingkungan daerah bebas rabies (12 propinsi diIndonesia).
Vaksin Bordotella dan Parainflueza perlu diberikan bila anjing hidup di area tidak cukup aliran udara dan lembab (didalam kandang terus), atau kurang perlindungan dan terpapar diwaktu malam, dihalaman tanpa tempat perlindungan yg memadai.
Vaksin Corona tidak direkomendasikan untuk diberikan. Penyakit Corona bisa disembuhkan dengan relatif mudah.
Pemberian Vaksin.
Anak anjing yg masih menyusu mendapatkan antibodi dari air susu induknya. Jadi memberi vaksin ketika anak anjing masih menyusui adalah percuma. Anak anjing tidak akan memproduksi titer yg memadai karena interferensi dari antibodi yg diperoleh dari air susu induknya.
Vaksin pertama diberikan ketika anak anjing selesai menyusu (biasanya umur 6 minggu).
setelah rentang waktu 3 sd 4 minggu, titer akan terbentuk, jumlahnya tergantung kondisi anak anjing ketika menerima vaksin. Sebenarnya yg paling baik, setelah 3 sd 4 minggu menerima vaksin, anak anjing diambil sample darahnya kemudian ditest di laboratorium untuk mengetahui jumlah titer yg terbentuk sesuai vaksin yg diberikan. Bila jumlah titer tidak mencukupi diperlukan vaksin kedua (booster) dan seterusnya sampai titer yg terbentuk mencukupi anak anjing untuk siap menghadapi virus yg sebenarnya. Karena test titer cukup mahal (lebih mahal dr pada vaksin), makanya biasanya pemilik anjing hanya melakukan vaksin pertama dan vaksin kedua (booster). Inilah yg menyebabkan kadang timbul pertanyaan "mengapa anjingku dah divaksin distemper dua kali, tp koq masih bisa kena distemper?". Jadi sebenarnya vaksin TIDAK HARUS diberikan 2 a 3 kali. Vaksin diperlukan sampai terbentuk titer yg mencukupi. Biasanya kl kondisi anak anjing benar2 prima, 1x vaksin pun sudah membentuk titer yg cukup.
Setelah titer terbentuk sempurna,
Vaksin distemper, adeno2, parvo dan rabies hanya perlu diulang setelah 3 tahun.
Vaksin seperti parainfluenza, leptospirosis, dan bordotela perlu diulang setiap tahun.
Agar vaksin sukses dan tidak membahayakan anjing.
*Kondisi anak anjing harus benar2 vit sebelum divaksin, bebas dari ektoparasit (kutu, dll) dan endoparasit (cacing).
*Jaga benar2 kondisi anak anjing semaksimal mungkin selama 2 minggu setelah menerima vaksin (jangan dimandikan, jangan diganti makanan, jangan diajak main terlalu cape).
*Khusus vaksin rabies, jangan diberikan secara combo dengan vaksin2 yg lain. Berikan vaksin rabies secara sebagai vaksin tunggal setelah anjing berusia minimal 4-6 bulan. Rabies cukup berat, pemberian secara combo bersama vaksin lain, atau sebelum anjing berusia 4-6 bulan, kadang tidak bisa diterima dengan baik oleh badan anjing, terlalu beresiko. Memang lebih banyak yg kuat dari yg bermasalah, tapi mengambil resiko seminimal mungkin adalah tindakan yg bijaksana saya kira.
*Jangan memberikan vaksin bersama dengan obat2an lain. Saya memberikan vaksin pertama diusia 7minggu, dengan pertimbangan supaya tidak bareng dengan obat cacing yg saya berikan (usia 2,4,6,8 minggu.)
*Pilihlah vaksin tambahan yg dibutuhkan saja. Pelajari, rundingkan dengan vet anda, ceritakan lingkungan dimana anjing tinggal, vaksin tambahan apa saja yg diperlukan. Jangan asal terima dengan vaksin yg vet berikan, soalnya kadang vet langsung memberikan semua vaksin dalam sekali shoot, ini sangat beresiko.
Semoga bermanfaat!
Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di:
The 2011 American Animal Hospital Association (AAHA) Vaccination Guidelines.
http://www.aahanet.org/PublicDocuments/CanineVaccineGuidelines.pdf
Last Edited : 06 Mar 2013 12:35:05