Sebelum Membeli Anjing...
...mari biasakan untuk mempelajari jenis anjing tersebut terlebih dahulu!Kenapa kita harus mempelajari jenis anjing tertentu sebelum memutuskan untuk membelinya?
Karena setiap jenis anjing memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Selain itu, karakteristik setiap jenis anjing juga berbeda dan bisa jadi beberapa jenis anjing tidak cocok untuk anda. Misalnya, anjing Siberian Husky yang berstamina tinggi dan enerjik tidak cocok untuk orang yang tidak suka berolahraga. Sebaliknya, anjing Greyhound yang tidak butuh banyak jalan-jalan tidak cocok untuk orang yang membeli anjing untuk dijadikan partner jogging. Nah, oleh karena itulah kita tidak sebaiknya membeli anjing hanya karena "lucu" atau "sedang trend"
Apa yang harus kita pelajari sebelum membeli jenis anjing tertentu?
Banyak sekali hal yang harus kita ketahui sebelum memutuskan menjadi pemilik anjing. Apakah anjing ini merontokkan bulunya? Apakah anjing ini suka menggonggong atau pendiam? Termasuk kelompok apakah jenis anjing ini? Anjing buru, jaga, atau yang lainnya? Seberapa toleran anjing ini dengan hewan piaraan lain atau anak-anak? Seberapa tinggi staminanya? Mudahkah anjing ini dilatih? Kemudian, baru kita bisa mencocokkan karakteristik jenis anjing tersebut dengan lifestyle ataupun personal preference kita. Kemudian, barulah kita memilih jenis anjing yang cocok.
Darimana kita bisa belajar tentang jenis anjing tertentu?
Ada banyak website yang bisa menjadi referensi, tapi sayangnya website bahasa Indonesia tidak banyak. Beberapa website bahasa Inggris yang cukup akurat:
http://www.akc.org <--ini website resmi American Kennel Club. Disini tertera breed standard internasional untuk semua jenis anjing. Untuk mengetahui apakah anjing anda berkualitas show atau tidak, cek kesesuaian anjing anda dengan standard yang tertera di website ini. Klik saja tulisan "breeds" di atas logo AKC dan search jenis anjing yang anda miliki.
http://www.dogbreedinfo.com <--di sebelah logo, cari "purebreds" dan klik jenis anjing dari daftar
http://www.yourpurebredpuppy.com <--menurut saya website yang paling pas untuk calon pemilik walau jenis yang terdaftar cukup terbatas. Di bawah banner bergambar wajah anjing, klik "dog breed reviews" di banner biru tua.
http://www.dogster.com <--"book of dog","dog breeds","breed profiles"
Memangnya apa dampak membeli anjing tanpa research terlebih dahulu?
Contoh nyata pertama: Pemilik tidak mengerti kebutuhan anjingnya dan akhirnya banyak kebutuhan anjing--misalnya jalan-jalan--yang tidak terpenuhi. Anjing yang kebutuhannya tidak terpenuhi menjadi berisik atau destruktif. Kemudian karena sang tuan merasa anjingnya "nakal", si anjing pun dikandang selama hampir 24 jam sehari, dirantai atau dikunci di suatu ruangan tertentu di dalam rumah. Anjing yang terisolasi ini kemudian semakin lama akan semakin agresif karena tidak terbiasa dengan orang baru dan juga karena stres. Tak lama kemudian, korban gigitan si anjing mulai bermunculan. Akhirnya anjing itu dianggap "gila" dan dibuang ke jalanan.
Contoh nyata kedua: Pemilik membeli seekor anak anjing karena dianggap lucu. Kemudian, seiring bertambahnya waktu, si anjing menjadi semakin besar. Bulunya juga semakin tebal. Tak butuh waktu lama sampai membersihkan bulu anjing menjadi pekerjaan tambahan sang majikan. Kemudian karena tidak tahan pemilik menjual anjingnya supaya bisa membeli anjing baru. Kasus yang ini lebih sering terjadi. Tidak selalu bulu penyebabnya. Bisa volume suara gonggongan, air liur yang lebih banyak dari jenis anjing pada umumnya, ukuran atau tinggi tubuh, kepribadian si anjing... Banyak penyebabnya, tapi kebanyakan adalah karakteristik anjing yang tidak bisa dirubah. Seandainya si pemilik mempelajari jenis yang dipilihnya terlebih dahulu, tentu si anjing tidak perlu mengalami stresnya beradaptasi di lingkungan baru. Belum lagi, tidak tentu pemilik kedua si anjing bisa cocok dengan anjing ini. Bisa saja anjing ini akan punya pemilik ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Itu juga kalau beruntung masih ada yang mau membeli/mengadopsi. Kalau tidak, bisa saja anjing ini berakhir di jalan raya.
Selain merugikan si anjing, hal ini tentu juga merugikan anda. Bayangkan, uang jutaan rupiah yang anda keluarkan untuk seekor anjing yang manis harus melayang begitu saja. Belum lagi kerusakan yang mungkin ditimbulkan si anjing kepada rumah anda. Anak-anak anda yang sudah terlanjur sayang kepada si anjing mungkin tidak akan mau melepaskan anjing ini ke orang lain sehingga menimbulkan masalah baru dalam keluarga. Anda sendiri juga tentunya akan stres memikirkan rumah anda yang jadi berantakan dan kotor, tugas harian yang bertambah dan biaya yang diperlukan untuk memperbaiki segala barang yang rusak. Padahal, kalau saja anda tahu terlebih dahulu karakteristik dan sifat umum jenis anjing yang anda pilih, semua kekacauan ini bisa diminimalisir. Kalau saja Anda tahu jenis anjing ini butuh lebih banyak waktu dari yang bisa anda sediakan, anda bisa memilih jenis lain yang lebih cocok untuk keluarga anda. Di negara-negara yang memiliki banyak animal shelter, contoh kasus di atas merupakan salah satu penyebab utama seekor anjing berakhir di penampungan. Akhirnya penampungan menjadi terlalu penuh sementara jumlah adopter tidak banyak. Kemudian, muncullah istilah kill shelter dimana seekor anjing memiliki waktu sekitar 3-7 hari untuk diadopsi. Apabila "deadline" telah dicapai dan si anjing tidak juga menemukan keluarga baru, anjing itu akan disuntik mati walaupun si anjing masih muda dan sehat. Bayangkan, semua ini terjadi hanya karena kesalahan konyol seorang calon pemilik anjing. Oleh karena itulah setiap kali saya mendengar ada orang yang hendak membeli anjing, saya selalu berkata: tolong belajarlah terlebih dahulu. Atau dalam forum pemilik husky yang saya ikuti, "please do your research beforehand"