Temuan Mumi Anjing Menunjukkan Anjing sudah Dipelihara sejak Jaman Purba
Mumi anjing ditemukan di wilayah Cueva de la Candelaria di Coahuila pada tahun 1953. Mumi tersebut menjadi mumi anjing pertama yang ditemukan di Meksiko. Biasanya, mumi anjing ditemukan di Peru dan Mesir.
Kini, arkeolog dari National Institute of Anthropology and History (INAH) menuturkan, mumi itu akan dianalisis. Dengan analisis itu, ilmuwan berharap dapat menguak umur secara pasti mumi anjing dan fungsinya pada masyarakat setempat di masa lalu.
Mumi anjing itu ditemukan bersama 4000 artefak dan sekitar 200 tulang manusia. Umur mumi diperkirakan 800 - 1200 tahun. Dengan temuan tulang manusia, arkeolog percaya bahwa anjing itu telah dipelihara dan digunakan untuk membantu berburu di masa lalu.
Alejandro Bautista Valdespino, seperti dikutip Daily Mail, Senin (19/11/2012), menuturkan, "Itu memberi petunjuk bahwa anjing berfungsi sebagai teman dalam upacara kematian dalam tradisi suku nomaden. Ini juga memberi petunjuk kemungkinan hewan ini sudah dipelihara."
Dugaan fungsi anjing di masa lalu menjadi kunci untuk menguak keberadaan suku kuno. Arkeolog, seperti diberitakan Artdaily.org mengungkapkan, mumi anjing itu berkaitan dengan suku lagunero, populasi manusia yang masih berburu dan meramu yang hidup di wilayah yang kini Comarca Lagunera.
Mumi anjing itu kini dipamerkan di museum kota Torreon. Arkeolog Yuri De La Rosa dari INAH menuturkan, mumi itu diduga terawetkan secara alami oleh gurun kering tempat penemuannya. Kondisi gurun mengeringkan kulit anjing hingga ke tulangnya.
Sejumlah analisis yang akan dilakukan diantaranya adalah radiografi untuk mengidentifikasi luka, penyakit atau sebab kematian dan tes DNA.
Sumber:
sains.kompas.com