5 Anjing Heroik Saat Tragedi WTC 9 September 2001
Serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001 atau lebih dikenal dengan tragedi '9/11' menyisakan kisah tersendiri. Ada anjing-anjing yang dianggap heroik karena berjasa menyelamatkan sejumlah korban saat kejadian. Total ada 350 anjing penyelamat yang diterjunkan saat insiden tersebut. Mereka tersebar di Pentagon dan gedung Word Trade Center.Berikut 5 anjing heroik yang dirangkum oleh situs Toptenz:
- Bretagne (Golden Retriever)
Bretagne adalah salah satu anjing yang menolong para korban saat 9/11. Anjing itu bersama pelatihnya Denise Corliss tergabung dalam Federal Emergency Management Agency (FEMA).
Berkat penciumannya, Bretagne berhasil menemukan sejumlah korban yang tertimbun. Setelah insiden 9/11, dia juga diperbantukan saat mengevakuasi korban badai Katrina dan Rita. "Itu misi pertamanya, tapi dia bekerja seperti seorang profesional. Dia tidak terluka atau pun jatuh. Semua orang membicarakan kisahnya," ujar Denise.
- Tikva (Keeshound)
Banyak cara dilakukan untuk membantu para korban 9/11. Salah satunya adalah terapi anjing. Ini adalah cara perawatan psikologis korban dengan memberi sahabat anjing. Agar para korban merasa bahagia. Nah, dari sekian banyak anjing, ada si anjing pintar Tikva. Dia adalah anjing terapi yang paling terkenal. Setiap orang yang mendekatinya pasti merasa senang. Setiap hari, dia berinteraksi dengan sejumlah keluarga korban dan para korban yang selamat.
Saat ini, Tikva didiagnosa menderita sakit bronkhitis. Sekarang dia tinggal bersama pelatihnya di Cindy Ehlers, Oregon."Sebagian besar para korban tak pernah mau bicara. Tapi saat Tikva mau saya bawa pulang, mereka menanyakan pada saya apakah akan membawa Tikva lagi ke lokasi besok," ujar sang pelatih Cindy.
- Ricky (Rat Terrier)
Meski ukurannya kecil, Ricky menjadi andalan tim pemadam kebakaran Amerika Serikat. Saat tragedi 9/11 berlangsung, Ricky dipanggil untuk membantu pencarian korban. Bersama pelatihnya Janet Linker, dia bergabung dalam tim FEMA. Dia kebagian shift malam untuk mencari korban.Dengan tubuhnya yang mini, Ricky justru bisa berkontribusi banyak pada upaya pencarian korban. Dia mampu menembus jalur-jalur kecil di gedung untuk mengendus korban. Hal yang sulit dilakukan oleh anjing-anjing pencari lainnya.
Selama 10 hari bertugas, Ricky dan Thunder (anjing pencari lainnya) berhasil menemukan puluhan korban. Mereka juga bisa mengevakuasi sejumlah perhiasan pakaian dari korban tewas, sebagai kenang-kenangan untuk keluarga yang hidup. Ricky dan Thunder diberi penghargaan khusus karena bantuannya.
- Hansen (Belgian Shepherd)
Sebagian besar anjing yang bertugas saat tragedi 9/11 bekerja 7-14 hari. Namun apa yang dilakukan Hansen sungguh luar biasa. Dia mampu bekerja hingga 150 hari! Atas jasanya, Hansen dianugerahi penghargaan sebagai anjing pencari terbaik dan terlama dalam melakukan pencarian.
Patung khusus bahkan dibuat untuk Hansen di Lindenhurst, untuk menghormati semua anjing pencari. Hansen mati pada tahun 2004 di usia 11 tahun. "Dia memberi orang harapan di tengah tragedi. Hansen selalu muncul dengan ekor yang bergoyang. Siap untuk bekerja. Dia akan selalu dirindukan," ujar sang pelatih, Steve Smaldon, di upacara pemakaman Hansen.
- Jake (Black Labrador)
Pada tahun 1995, Jake ditelantarkan oleh pemiliknya di Kota Utah, Amerika Serikat. Lalu, pada saat berumur 10 bulan, dia ditemukan dengan sejumlah luka, termasuk dislokasi paha. Dia lalu diadopsi oleh Mary Flood, seorang anggota tim SAR di Salt Lake City. Setelah dilatih sekian lama, Jake akhirnya resmi menjadi anjing penyelamat. Dia bergabung bersama 200 anjing lainnya yang harus siap siaga bila terjadi bencana gempa, topan dan serangan teroris.
Saat tragedi 9/11, Jake bekerja selama 17 hari. Dia bertahan di lokasi Ground Zero hingga dipastikan tak ada lagi korban selamat. Dia mampu bertahan di tengah pekatnya debu dan medan yang sulit di lokasi. Pada tahun 2000, Jake didiagnosa mengalami kanker dan mati pada tahun 2007. "Dia adalah pemberi semangat moral di mana pun. Dia selalu siap bekerja, enak diajak bermain, dan bisa menjaga dirinya sendiri," ujar Mary Flood.
Sumber :
news.detik.com
Last Edited : 18 Sep 2012 09:26:00