@gabriela: Kunci dr dogfood bukan hanya dr analisis kandungan nutrisinya (guaranteed analysis), tapi juga dari apa nutrisi itu dibuat (ingredients). Hindari protein yg berasal dari grain terutama kedelai, gandum, dan jagung (soy, wheat, corn/maize). Protein yg terbaik terbuat dari meat atau meat meal, entah itu chicken, lamb, fish, venison, dll, kl bisa jangan yg sisa olahan (by product). Hindari pewarna dan perasa kimia tambahan (artificial colour & flavor), dan pengawet (preservative). Df grainfree yg terbaik, tp sangat mahal, kl kudu pakai grain coba hindari high-glycemic grain seperti nasi (rice) atau beras merah (brown rice), contoh low-glycemic grain adalah barley dan oat, df ini juga masih mahal. Kl emang budget tidak mendukung, rice atau brown-rice juga oke lah, asal ingredients pertama dalam listing adalah meat meal. Df yg mengandung prebiotik dan probiotik serta kandungan glucosamine punya nilai plus tersendiri.
@cheralin: Kasi kedelai kan bisa sampai segitu hehe.., atau dikasi sepatu kulit asli yg bekas juga bisa segitu.
@bulgobon n yudi: menurutku kunci cocok atau tidaknya df adalah sumber protein, bukan dr ras anjing, tp dr individu anjing itu sendiri. Setelah kita memelihara beberapa lama, kita bisa tau protein2 apa yg tidak bisa dicerna oleh anjing kita. Jd bukan dr merk suatu df sebenarnya, tp sumber protein yg dipakai untuk membuat df tersebut. Contohnya saya punya satu Lab yg susah mencerna protein yg berasal dr daging ayam. Memberinya df dengan kandungan chicken akan menimbulkan berbagai masalah untuk dia. Yg banyak menimbulkan masalah sebenarnya adalah protein2 yg berasal dr grain atau protein tambahan yg berasal dr grain, grain biasa ditumpuk dilumbung dlm jumlah besar, nah banyak kutu2 yg ada di grain tersebut dan melepaskan kotoran2 yg ikut tergiling ketika grain diproses menjadi df.
Last Edited : 05 Aug 2013 07:45:42