Berkat Bopi, Jasad Pemilik yang Tertimbun Gempa Aceh Bisa Ditemukan
Gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda Bener Meriah dan Aceh Tengah banyak menyimpan kisah-kisah unik. Kali ini kisah mengenai ditemukan dua orang korban yang tertimbun longsor di Desa Sideuge Balek, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah yang dibantu oleh seekor anjing milik Anwar.
Tim gabungan pencarian korban dari SAR, TNI/Polri telah mencari korban selama 2 hari. Akan tetapi jasad korban yang bernama Arifin dan Anwar tetap tidak ditemukan. Padahal telah dikerahkan tim secara penuh, mencari dari pagi sampai sore.
Saat ditemukan, korban saat itu berada di bawah reruntuhan di sebuh tebing di Desa Pulo Aceh di kecamatan yang sama. Lokasi itu merupakan kebun tempat ia mengais rezeki sehari-hari. Memetik kopi dan menanam tanaman palawija lainnya menjadi penyumbang kebutuhan hidup keseharian mereka. Apa hendak dikata, gempa melanda dataran tinggi gayo pada 2 Juli lalu telah merenggut nyawa mereka di bawah reruntuhan bangunan dan longsoran tanah.
Biasanya setiap pergi berkebun, Anwar selalu membawa serta anjing peliharaan bersamanya. Akan tetapi, sejak tiga hari sebelum hari nahasnya, ia tidak membawakan serta si Bopi (Anjing milik Anwar) bersama. Si Bopi dibiarkan tinggal di rumahnya. Bobi baginya menjadi teman tatkala ia sedang bekerja di kebun.
Anjing memang sudah menjadi binatang peliharaan penduduk dataran tinggi gayo. Mengingat mereka hidup di dalam hamparan hutan yang setiap saat bisa saja berhadapan dengan babi hutan yang buas, dan anjinglah yang selalu membela majikannya agar tidak diterkam oleh babi yang ganas itu.
"Anwar biasanya kemanapun ia pergi tetap membawa si Bopi, tapi sejak 3 hari terakhir ia tidak membawa si Bopi, ini memang diluar kebiasaan," kata Kepala desa setempat, Kadar kepada merdeka.com.
Ditemukannya korban gempa yang tertimbun longsor pada Jumat (5/7) menyimpan sebuah kisah yang mengharukan. Kenapa tidak, Tim gabungan SAR dan TNI/Polri berhasil menemukan jasad Anwar dan Arifin berkat petunjuk dari seekor anjing. Padahal, tim penyelamat telah bekerja keras, akan tetapi tidak menemukan jenazah itu.
Semula, kata Kadar, tim gabungan tidak memberikan izin untuk membawa anjing tersebut mencari jasad korban. Akan tetapi, keluarga Anwar bersikeras untuk membawakan serta anjing tersebut. Habibah, istri Anwar sangat yakin si Bopi bisa mencari dan mengetahui keberadaan jenazah suaminya yang tertimbun.
"Istri Anwar (Habibah) bersikeras untuk membawa si Bopi, karena menurut istrinya, si Bopi sangat akrab dengan Anwar semasa hidupnya," tutur Kadar.
Apa yang diucapkan oleh Habibah memang tidak dusta belaka. Faktanya, tidak membutuhkan waktu yang lama, Si Bopi awalnya berkeliling arena tertimbun sambari mengendus-endus hidungnya di atas permukaan tanah. Tiba-tiba si Bopi meraung-raung dan mengais-ngais kaki depan di suatu titik tertentu.
Anjing tersebut terus meraung-raung sembari melompat-lompat serta berlari tak karuan di sekeliling ditemukan jasad tersebut. Tak menunggu waktu lama, tim penyelamat langsung bergerak dengan cekatan menghampiri titik yang diisyaratkan oleh si Bopi.
Kala itu, semua orang kaget, tanpa diduga dan di luar perkiraan, ternyata hewan peliharaan Anwar berhasil menunjukkan lokasi jasad Anwar dan Arifin tertimbun.
"Jauh dari tim gabungan yang mencari, si Bopi hanya butuh waktu 15 menit untuk menemukan jenzah," katanya.
Saat itulah tim gabungan pencarian SAR dan TNI/Polri tidak menunggu waktu lama. Langsung mengambil alih dan si Bopi pun langsung diam tanpa bersuara. Akan tetapi si Bopi tetap setia berada di dekat majikannya yang tertimbun, sambil tertegun saat tim mengeluarkan majikannya.
Sumber:
Merdeka.com