Menurut Penelitian, Anjing Menganggap Pemilik Seperti Orang Tua Mereka
Setelah 15.000 tahun manusia berhasil menjinakkan anjing dan menjadikannya peliharaan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang dibanding oleh anjing dan majikannya cukup erat hingga menyamai hubungan anak dengan orang tuanya.
Fenomena ini disebut sebagai 'secure base effect' ketika bayi menggunakan orang tua mereka sebagai tempat bertumpu, bergantung, dan 'rumah' yang bisa diandalkan ketika berhadapan dengan hal-hal di sekitar mereka. Rasa aman ini mempengaruhi kehidupan bayi sehari-hari serta kemampuan kognitif mereka.
Peneliti menemukan bahwa efek yang sama terjadi pada anjing dan majikannya. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa ketika anjing merasa stres atau merasa tak nyaman, mereka akan mencari majikannya. Hasil ini diketahui peneliti setelah menguji perilaku dari 20 anjing dewasa terhadap keberadaan pemilik mereka.
Peneliti menemukan bahwa anjing lebih cepat bereaksi dan bersemangat ketika pemilik mereka ada di sana. Ketika diminta untuk mengambil mainan, anjing juga lebih tepat ketika ada majikan. Sementara itu ketika diuji coba dengan orang asing, anjing cenderung menghindari interaksi dengan orang tersebut jika tak ada majikannya. Namun jika ada majikannya di tempat yang sama, mereka akan cenderung mau bermain dan berinteraksi dengan orang asing tersebut.
Sebagai tambahan, ketika pemilik mereka masuk ke ruangan, anjing akan menyambut dengan antusias dan dalam waktu yang lama dibandingkan dengan ketika orang asing masuk ke ruangan. Jika diberikan dua jenis pakaian dan kursi, anjing akan cenderung menyentuh pakaian milik majikannya dan duduk atau tidur lebih dekat ke kursi milik majikan mereka.
"Satu hal yang membuat kami terkejut adalah bahwa anjing dewasa berperilaku seperti anak-anak. Ini akan sangat menarik jika diteliti untuk menemukan evolusi perilaku pada anjing," ungkap peneliti Lisa Horn dari Messerli Research Institute di University of Veterinary Medicine, seperti dilansir oleh CBS News (25/06).
Peneliti kemudian berasumsi bahwa anjing hanya termotivasi untuk bermain dan antusias jika mereka merasa lebih aman, yaitu ketika ada majikan di sekitar mereka. Hal ini sama dengan perilaku anak ketika orang tua mereka ada di sekitar mereka.
Sumber:
Merdeka.com