Demi Selamatkan Anjing ini, 300ribu TTD Petisi Terkumpul & Twitter dibanjiri Hashtag #SaveExcalibur

Pada rabu lalu, puluhan aktivis penyayang binatang di Spanyol menjalankan aksi protes di depan apartemen seorang perawat yang diduga terinfeksi Ebola, setelah pihak berwenang mengumumkan akan "menyuntik mati" anjing peliharaan milik perawat tersebut untuk mencegah penyebaran virus.


Nasib malang Excalibur ini menarik perhatian dunia, dengan 300 ribu orang menandatangani sebuah petisi untuk menyelamatkan anjing jenis campuran ini. Twitter juga dibanjiri dengan foto-foto hewan peliharaan dengan hashtag #SalvemosaExcalibur, bahasa spanyol yang berarti "Mari kita selamatkan Excalibur".





Teresa Romero Ramos, 44, senin lalu diduga terinfeksi virus Ebola setelah merawat seorang pendeta spanyol yang meninggal akibat Ebola pada bulan lalu. Teresa bersama suaminya Javier Limon dikarantina.




Selasa lalu, pihak berwenang memerintahkan untuk "menidurkan" anjing tersebut. Meskipun ada setidaknya satu penelitian yang menunjukkan bahwa anjing dapat terinfeksi Ebola tanpa menunjukkan gejala, namun apakah mereka bisa menyebarkan atau seberapa besar kemungkinan mereka bisa menyebarkan virus ke manusia masih kurang jelas.


Javier meminta bantuan untuk menyelamatkan Excalibur, mengatakan kepada surat kabar El Mundo melalui telepon bahwa pihak berwenang tidak perlu melakukan tindakan. Ia mengatakan bahwa ia telah meninggalkan anjingnya sendirian di apartemen dengan bathtub penuh berisi air dan 33 pounds dog food. "Pintu teras juga terbuka sehingga ia bisa pee/poop. Ia baik-baik saja dirumah sendirian."




Kelompok hak asasi hewan di spanyol, Animal Equality menyerukan agar Excalibur ditempatkan di karantina dan para pendukung bentrok dengan polisi di depan apartemen tempat tinggal pasangan tersebut. Mereka mengungkapkan kemarahannya terhadap penanganan pihak berwenang atas kasus ini.


Namun ternyata aksi tersebut tidak membuat pihak berwenang berubah pikiran. Juru bicara dari pihak berwenang menyatakan bahwa Excalibur telah dieuthanasia dan menjelaskan "Sayangnya, kami tidak mempunyai pilihan."

Sumber:
http://www.nbcnews.com/storyline/ebola-virus-outbreak/save-excalibur-pet-lovers-unite-protect-ebola-patients-dog-n220846
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2785036/Police-clash-protesters-angry-threat-Spanish-Ebola-dog-Excalibur-s-life-s-carted-away-authorities.html

Hmpf , human being. Tanpa mengurangi rasa hormat pada "man best friend" namun langkah pencegahan adalah yang terbaik. Menyelamatkan Excalibur meski terkesan "manusiawi" namun tidak tepat guna dan tepat sasaran. Ebola bukanlah Sars atau Flu Burung bahkan Aides , tingkat mortalitas-nya begitu tinggi dengan resiko penularan yang tidak kalah masif dan tidak sedikit "pahlawan-pahlawan ebola" (yaitu para dokter dan perawat) yang berakhir menjadi korban.

Pantas dan layakkah reward berbanding resiko ? Saya pikir kita sebagai manusia waras harus bisa menerima dan dewasa dalam menyikapi segala sesuatu , sekalipun kita tahu sulit menemukan teman , sahabat , saudara sebaik anjing. Selamat jalan Excalibur , semoga ia menjadi yang terakhir dan segera kita bisa menemukan vaksin pencegah ebola....semoga.

Kita sebagai manusia harus menyadari dengan langsung memvonis bahwa anjing tersebut terserang Ebola. Pejabata yang berwenang harus lebih selektip lagi dalam menangani segala masalah yang timbul